BLOG INI BERISI BUAH PEMIKIRAN TENTANG

IMAN KEPADA YESUS KRISTUS

Maka segala info yang berkait dengan

TIADA2.COM

diluar tanggungjawab pemilik blog.

Jadi info dalam blog ini

Untuk

IMAN KEPADA YESUS KRISTUS

TUHAN dan JURU SELAMAT

Sample Text

Didaktik Kristen


BAHAN AJAR DIDAKTIK KRISTEN

Materi ini telah saya sampaikan di Program Magister Divinity

Standar Kompetensi   : Mampu menerapkan teori-teori didaktik dalam tugas didaktik khusus di
                                       tempat tugas

Metode Pembahasan (penelitian/pengkajian) materi didaktik

Metode pembahasan didaktik ini didasari pada metode berpikir induktif  (berpikir dari yang khusus yaitu dari Alkitab) ke deduktif (berpikir secara umum dengan memanfaatkan teori-teori umum tentang didaktik.

Kompetensi Dasar

1.      Menemukan Data-data Kanon Kristen tentang Didaktik (Mengajar), Paidagogi (Pendidikan) dan merumuskan definisi Didaktik dan Paidagogi berdasarkan data-data tersebut.


Pembahasan materi didaktik di sini agak berbeda dengan pendekatan pada umumnya. Biasanya di dalam buku-buku didaktik selalu dimulai dengan pembahasan pengertian didaktik yang didasarkan pada referensi buku-buku pendidikan agama maupun pendidikan umum.  Di dalam pembahasan ini, saya mulai dengan usaha menemukan data-data tentang didaktik berdasarkan Alkitab. Usaha ini bermaksud untuk memberi kepastian bahwa mengajar adalah bagian dari kesaksian Alkitab. Jika demikian maka mengajar adalah sebuah aktivitas pelayanan yang dikehendaki Tuhan. Di sini mengajar menjadi bagian kehendak Tuhan, Ia sendiri melakakukan tugas mengajar itu,  dan Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan dikarunia karunia mengajar untuk mengajar umat-Nya memahami kehendak-Nya. Maka tepatlah kata para ahli PAK, mengajar adalah tugas gereja. Yesus di dalam pelayanan-Nya penuh dengan tugas mengajar. Jadi, kita memiliki dasar yang kuat untuk percakapan dan perwujudan didaktik. 
Selanjutnya, berdasarkan temuan akan data-data di dalam Alkitab tentang mengajar, kita merumuskan hal-hal yang berkait dengan didaktik, seperti: pengertian didaktik, jenis didaktik, pelaku didaktik, metode didaktik, tempat didaktik, isi didaktik, objek didaktik, peserta didik dalam didaktik dan lain-lain yang berkait dengan didaktik dapat kita rumuskan berdasarkan temuan tersebut.

Adanya fakta di dalam Alkitab yang begitu kuat menyatakan tentang  mengajar  memberi kita semangat yang berkobar-kobar untuk mengajar.  Bila di dalam Alkitab terdapat banyak keterangan tentang didaktik (mengajar) maka kita berkata, istilah ini/didaktik (ilmu mengajar) sebelum dikenal dan dibicarakan secara ilmiah dalam satu disiplin ilmu pendidikan umum dan pendidikan agamawi non ekklesia Israel dan Gereja, istilah dan praktik didaktik sudah disaksikan di dalam Alkitab yang merupakan  histori Tuhan. Saya kira, tidak ada dalam kitab-kitab suci non Kristen yang memuat data begitu kuat tentang didaktik selain Alkitab. Oleh karena itu mari kita bersemangat untuk melaksanakan didaktik Kristus di Indonesia melalui lembaga pendidikan swasta maupun negeri, secara khusus di Gereja.
Memang kita sadari bahwa Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani sehingga tidak kita tidak akan menemukan kata didaktik di dalamnya, tetapi bila kita membaca Perjanjian Lama di dalam terjemahan XLL (terjemahan Septuaginta) maka akan ditemukan kata-kata Yunani tentang didaktik.
Para mahasiswa yang sudah menerima tugas dan bersedia mengerjakannya secara ilmiah patut diberi ucapan terimakasih. Semoga karya anda menjadi berarti bagi mereka-mereka yang bergumul di dalam tugas didaktik, baik di Gereja, sekolah dll.
Para mahasiswa Program M.Div. akan berusaha melihat data-data dalam Perjanjian Lama tentang didaktik, kata-kata ibrani yang dipakai untuk setiap ayat yang berhubungan dengan didaktik.


Didaktik di dalam Perjanjian Lama

Data-data di dalam Perjanjian Lama tentang mengajar dapat dipaparkan sbb[1].




http://sabda.org/sabdaweb/images/_.gif
Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."

Mengajar adalah(penyambung lida Allah )  meyakinkan orang lain untuk mengerti materi yang diajarkan.
Dan TUHAN menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar.
supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada TUHAN, Allahmu.
Lalu Manoah memohon kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu."
yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga.
Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN seumur hidupnya, selama imam Yoyada mengajar dia.
Pada tahun ketiga pemerintahannya ia mengutus beberapa pembesarnya, yakni Benhail, Obaja, Zakharia, Netaneel dan Mikha untuk mengajar di kota-kota Yehuda.
Mereka memberikan pelajaran di Yehuda dengan membawa kitab Taurat TUHAN. Mereka mengelilingi semua kota di Yehuda sambil mengajar rakyat.
Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.
(8-10) Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
Dan Engkau memberikan kepada mereka Roh-Mu yang baik untuk mengajar mereka. Juga manna-Mu tidak Kautahan dari mulut mereka dan Engkau memberikan air kepada mereka untuk melepaskan dahaga.
Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang, dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan;
Kesalahanmulah yang mengajar mulutmu, dan bahasa orang licik yang kaupilih.
"Bersabarlah sebentar, aku akan mengajar engkau, karena masih ada yang hendak kukatakan demi Allah.
(18-35) yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga.
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.
Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;
Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku.
Ayat-ayat di atas menunjukkan kepada kita akan adanya bukti-bukti yang kuat tentang mengajar.
Jadi, kita telah menemukan data-data Alkitab tentang didaktik (mengajar) sebanyak 20 ayat di dalam Perjanjian Lama. Memang harus disadari bahwa didaktik yang dibicarakan dalam Alkitab tidaklah dalam arti ilmu didaktik sebagai suatu ilmu yang bercerai/berpisah/berdiri sendiri sebagai suatu ilmu mandiri  dari induknya yaitu ilmu pendidikan sebagaimana yang dikenal dalam ilmu didaktik. Tetapi yang mau ditegaskan di sini yakni kegiatan mengajar (menyampaikan pengetahuan yang berguna) sudah dimulai oleh Allah dan diteruskan di dalam umat pilihan-Nya. Adam dan Hawa mengajar anak-anaknya, Nuh dan isterinya mengajar anak-anaknya, Abraham dan isterinya mengajar anak-anaknya dan seterusnya sampai terbentuknya Israel sebagai bangsa pilihan meneruskan kegiatan mengajar. Misalnya Musa mengajar umat Israel. Uraian sistematisnya lihat dalam bagian Sejarah didaktik Agama Yahudi.

 
Ø  Didaktik di dalam Perjanjian Baru

Para ahli Pendidikan Umum, khususnya S. Nasution ketika membahas materi didaktik di dalam bukunya yang berjudul Didaktik- Asas-asas Mengajar, menyatakan bahwa didaktik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata didaskein yang berarti pengajaran dan didaktikos berarti pandai mengajar. Namun usaha memahami didaktik yang akan kita lakukan di sini,  tidak dimulai dengan pengertian Nasution, walaupun ada kebenaran di dalam definisi Nasution, tetapi pengakuan itu akan muncul kemudian. Penegasan ini perlu karena metode yang saya pakai yaitu induktif ke deduktif atas topik didaktik.

Di atas saya sudah katakana bahwa metode pendekatan dalam pembahasan materi didaktik adalah induktif,  maka pengertian tentang didaktik yang berhubungan dengan dua kata Yunani didaskein dan didaktikos tidak dimulai dengan pandangan ahli pendidikan umum seperti yang disebutkan di atas. Hal itu disebabkan karena kita memiliki sumber yaitu Perjanjian Baru yang ditulis di dalam bahasa Yunani.  Kita akan menemukan data dan pengertian yang lebih luas tentang didaktik.
Terimakasih untuk para mahasiswa pascasarjana program Magister of Divinity yang sudah bersedia menerima tugas mencari kata-kata Yunani tentang didaktik yang dipakai dalam ayat-ayat  di dalam Perjanjian Baru. Berdasarkan temuan-temuan mereka (para mahasiswa) akan kata didkatik di dalam Perjanjian Baru, kita secara bersama-sama merumuskan variable-variabel didaktik seperti: pengertian didaktik, metode mengajar dll yang berhubungan dengan didaktik.

Data-data di dalam Perjanjian Baru tentang mengajar[2]



http://sabda.org/sabdaweb/images/_.gif



http://sabda.org/sabdaweb/images/_.gif

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?"
Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka.
Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu.
Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.
Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan.
Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ,
Pada siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun.


Rasul Paulus Mengajar
Kis. 13:43. Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah
1 Kor. 12: 28 dan 29 … pengajar ….
Berdasarkan data dari Perjanjian Baru, kita mendapat 23 ayat yang membicarakan tentang mengajar dan 2 ayat tentang pengajar. Jadi, kita memiliki dasar di dalam Perjanjian Baru yang sangat kuat mengemukakan fakta tentang mengajar. Saya kira tidak ada kitab suci di luar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang memuat tentang informasi kegiatan mengajar. Berdasarkan itu maka mengajar adalah panggilan Gereja. Gereja terpanggil untuk melaksanakan tugas mengajar dan misi (memberitakan Injil Yesus Kristus). Yesus pun melakukan kegiatan mengajar dan memberitakan Injil. Dua tugas yaitu mengajar dan pemberitaan harus berjalan bersama-sama.  Singkatnya kita telah mencapai kompetensi dasar yang pertama yaitu menemukan data-data di dalam Alkitab, khususnya data-data mengajar di dalam Perjanjian Baru.

Ø    Paidagogi (mendidik) dan di dalam Perjanjian Lama

2 Raj. 10:6
Ams. 6:23
Ams. 9:7

Data-data tentang didikan

Ayub 5:17 Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Ams. 1:2untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
Ams. 1:3untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
Ams. 1:7Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Ams. 1:8Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
Ams. 3:11Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
Ams. 4:1Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,
Ams. 4:13Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.
Ams. 5:12lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;
Ams. 5:23Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.
Ams. 8:33Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.
Ams. 10:17Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
Ams. 12:1Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.
Ams. 13:1Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan.
Ams. 13:18Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
Ams. 15:5Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.
Ams. 15:10Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati.
Ams. 15:32Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
Ams. 15:33Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Ams. 19:20Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.


Paidagogos (mendidik) di dalam Perjanjian Baru

2 Tim. 3:16
Tit. 2:4
Tit. 2:12
Ibr. 12:10

Data-data tentang dididik/pendidik

Roma 2:20 Pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hokum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran
1 Kor. 4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.

Alkitab tidak hanya memuat data-data tentang mengajar (didaktik) tetapi juga data-data tentang pendidikan (Paidagogi).


Ø  Merumuskan Definisi Didaktik berdasarkan data PL dan PB

Definisi berdasarkan beberapa ayat di dalam Perjanjian Lama

Setelah kita temukan data-data tentang didaktik maka kita juga dapat  merumuskan suatu definisi tentang mengajar berdasarkan informasi yang kita dapatkan di dalam Alkitab. Definisi didaktik itu kita bagi menjadi dua bagian, yaitu didkatik dalam konteks Tuhan sebagai pengajar dan manusia sebagai pengajar. Berikut ini hanya diberikan beberapa contoh definisi berdasarkan ayat yang dipilih. Data-data mengajar di dalam ayat-ayat Alkitab, baik PL dan PB yang tidak sempat dibuat rumusan definisi dapat dibuat oleh mahasiswa.

Definisi mengajar berdasarkan Kel. 3 dan 4 (definisi dengan metode induktif gaya Sokrates ttg serangga)
Didaktik (Mengajar)  adalalah kesediaan Tuhan membimbing pengalaman Musa untuk mampu berkomunikasi kepada bangsa Israel tentang Tuhan yang menampakkan diri kepadanya.

Definisi mengajar berdasarkan Hak. 13:8 (definisi dengan metode induktif gaya Sokrates ttg serangga).
Mengajar adalah kesediaan Abdi Allah sesuai utusan Tuhan untuk  membantu keluarga Manoah memiliki kecakapan ketrampilan (apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan dilahirkan itu)  membimbing anak yang dilahirkan isteri Manoah.
(Hak. 13:8 “Lalu Manoah memohon kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu.").
Mengajar adalah sebuah zending/sebuah misi (pergi) atau mengajar adalah tindakan pergi karena perintah Tuhan untuk mengajar orangtua atau kepala keluarga tentang bagaimana mendidik anak.

STTIJA:
Abraham:
Mengajar adalah manoah menerima pesan dari Abdi Allah atas perintah Allah untuk mendidik anak-nya
Mengajar adalah permohonan pada Tuhan untuk memberikan seorang pengajar untuk mengajar apa yang harus dibuat.
Mengajar adalah belajar untuk mengajar apa yang harus diperbuat

Definisi mengajar berdasarkan 2 Raj. 12:2.
Mengajar adalah kesediaan imam Yoyada menuntun Yoas untuk melakukan apa yang benar di mata Tuhan (2 Raj. 12:2 “Yoas melakukan apa yang benar di mata Tuhan seumur hidupnya, selama imam Yoyada mengajar dia”).


Definisi mengajar berdasarkan beberapa ayat di dalam PB

Definisi mengajar berdasarkan Mat. 9:35
Mengajar adalah kesediaan Yesus berkeliling ke semua kota dan desa untuk mengajar di Sinagoge (rumah-rumah ibadah orang Yahudi) dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

(Mat. 9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga (lokasi atau sifat?)serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan). (Isi mengajar itu torat/dan menyampaikan sesuatu yang belum diketahui…)
Definisi




Definisi mengajar berdasarkan Mat. 26:55

Mengajar adalah kesediaan Yesus membimbing orang di dalam bait Allah di Yerusalem
(Mat. 26: 55). Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku).

Definisi mengajar berdasarkan Mat. 21:23

Mengajar adalah menuntun orang dengan hikmat dan kuasa untuk mengadakan mujizad
(Mat. 21: 23 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?)

Definisi mengajar berdasarkan Luk. 12:1

Mengajar adalah membantu murid waspada terhadap ragi yaitu kemunafikan orang Farisi.
(Luk.  12: 1 “Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi”)


2.      Data-data Alkitab tentang tempat dan Metode Didaktik

1.      Tempat didaktik
Perjanjian Lama:
di gunung Horeb/gunung Allah (Kel. 3:1-22)
di padang belantara (ketika Musa mengajar umat Israel dalam perjalanan menuju Kanaan)
Ketika memasuki Kanaan
Pendidikan berlangsung di rumah, Bait Allah dan Sinagoge

PB: Bait Allah, Sinagoge,
Bukit, di pinggir danau, di perahu dll.

2.      Metode Didaktik

Semak duri yang menyala
Figuratif
Tipologi
Alegori
Percakapan langsung (Tuhan dengan Musa, Tuhan dengan Yosua dan Nabi-nabi Israel)
Tanya jawab (antara Musa dengan Tuhan. Kel. 3:1-22 dan Kel. 4:1-31)
Tuhan mengajar Musa berdampak atau membuat Musa sadar dan kembali menjumpai umat Israel di Mesir untuk membawa mereka keluar dari Mesir menuju Kanaan.
Metode mengajar di dalam PB
Tanya Jawab
Perumpamaan
Percakapan
Perjumpaan
Alegori
Pengalaman langsung (Kasus angin ribut)
Demonstrasi kuasa Tuhan (Mujizat)
Tamsil
Pepatah
Puisi
dll

3.      Para Pelaksana Didaktik menurut data Alkitab (Guru)

1.      Perjanjian Lama
Tuhan
Adam dan Hawa
Nuh
Abraham
Musa
Yosua
Para Nabi
Para Imam
2.      Perjanjian Baru
Yesus
Rasul (Paulus dan Barnabas)


4.      Sejarah Didaktik Agama (Ilmu Didaktik) Komunitas ekklesia

1.      Didaktik Yahudi

Pendidikan Agama Sebelum Memasuki Tanah Perjanjian

Ø  (Didaktik Agama) Pendidikan Agama mulai ketika agama sendiri mulai muncul dalam hidup manusia. Tiap-tiap agama di dunia ini mempunyai system pendidikannya sendiri-sendiri. Entah bagaimanapun isi, cara dan bentuknya pendidikan itu, namun pasti ada. Setiap agama merasa perlu mengajar anak-anak muda tentang kepercayaan, adat-istiadat dan kebaktian agama itu.
Ø  Berkenaan dengan itu tiap-tiap agama mempunyai guru-guru dan lembaga-lembaga yang ditugaskan menjalankan pendidikan agama itu. Tegasnya, selama ada agama, ada pula pendidikan agama (didaktik agama).
Ø  Akan tetapi, bilakah pendidikan agama Kristen di mulai? Pendidikan Agama Kristen berpangkal kepada persekutuan umat Tuhan di dalam di dalam PL. Jadi pada hakikatnya dasar-dasarnya sudah terdapat dalam sejarah Suci purbakala. PAK itu mulai dengan terpanggilnya Abraham menjadi nenek moyang umat pilihan Tuhan, bahkan PAK berpokok kepada Allah sendiri, karena Allah yang menjadi Pendidikan Agung bagi umat-Nya.
Ø  Para Didaktik dalam PL
Nenek moyang kaum Israel, Abraham, Ishak dan Yakub menjadi guru bagi seluruh keluarganya. Sebagai bapak-bapak dari bangsanya, mereka bukan saja menjadi imam yang menjadi pengantara antara Tuhan dengan umat-Nya, tetapi juga menjadi guru yang mengajarkan tentang perbuatan-perbuatan Tuhan yang mulia itu dengan segala janji Tuhan yang membawa berkat kepada Israel turun-temurun. Tuhan telah memilih dan memaggil Abraham dari jauh untuk melayani kehendak-Nya yang agung itu guna keselamatan seluruh umat manusia. Bimbingan dan maksud Tuhan itu perlu dijelaskan kepada segala anak-cucunya.
Ø  Ishak meneruskan pengajaran yang penting itu dan kemudian anaknya Yakub pula menanamkan segala perkara ini ke dalam batin anak-anaknya. Yusup menyimpan pelajaran-pelajaran itu dalam hatinya kemana saja ia pergi, biar dalam pengasingannya sekalipun, sehingga pengetahuan akan janji-janji Tuhan itu tetap terpelihara oleh bangsa Israel.
Ø  Musa selain menjadi Nabi, pemimpin bagi umat-Nya dalam pembebasan dari Mesir, menjadi panglima, tetapi juga menjadi guru dan pemberi hukum-hukum bagi mereka. Fungsi terakhir ini menjadi tugas yang paling penting, mengingat pertumbuhan suku-suku Israel zaman itu menjadi satu bangsa yang utuh dan istimewa sifatnya. Musa mendidik mereka di padang belantara dan mengatur pendidikan itu dengan jitu dan tepat, agar pengajaran agama, yang member dasar seluruh kehidupan umat Tuhan itu, akan dilanjutkan pula oleh pengganti-penggantinya kemudian.
Ø  Yosua

Didaktik setelah memasuki tanah Perjanjian

Samuel

Pendidikan agama diteruskan ketika masuk tanah perjanjian, misalnya pada zaman Para Hakim, di mana muncul seorang pemimpin dan guru yang besar, ialah Samuel, dan kepada tokoh-tokoh para nabi, baik yang bekerja di masa raja-raja pertama, maupun yang tampil ke muka dengan khotbahnya yang berapi-api itu sewaktu raja-raja berikutnya. Tentu saja mereka sekalian mengajarkan Firman Tuhan dengan rajin dan setia supaya umat Israel kembali kepada sumber-sumber keselamatan.
Ø  Pendidikan Agama juga dilaksanakan oleh imam-imam dalam Bait Suci. Mereka yang menerangkan serta memelihara undang-undang mengenai kebaktian. Mereka juga yang mengajarkan hukum-hukum tentang kebersihan dan kesehatan, makanan pantangan dan perhubungan kelamin, dan banyak hukum lagi, yang harus diketahui dan dituruti oleh umat.
Ø  Tiap-tiap keturunan orang Israel menyampaikan pula segala pengajaran dan peraturan itu kepada keturunan yang berikut. Proses ini berlangsung terus beratus-ratus tahun lamanya.
Ø  Dalam PL betapa banyak hal yang beranegaragam selalu diajarkan kepada angkatan muda dari kaum Israel itu. Ada hokum-hukum mengenai pembangunan rumah-rumah dan mengenai system pengadilan; ada yang mengenai pakaian dan riba, perkawinan dan perceraian nikah, pertanian dan peternakan, dan sebagainya. Tegasnya, rencana pelajaran orang-orang Israel itu sangat luas dan teratur baik.
Ø  Di Israel segala sesuatu harus saling membantu dan bekerja sama untuk mendidik anak-anak dan orang dewasa agar menjadi anggota-anggota persekutuan agama itu, yang sadar akan panggilannya dan dengan segenap hatinya ingin mengabdi kepada Tuhan dalam segala gerak-gerik hidup mereka. Untuk itu juga dipergunakan masa-masa raya yang memperingatkan kaum Israel akan peristiwa-peristiwa yang besar yang dialami nenek moyang mereka zaman dulu, misalnya perayaan pesta Paskah. Berhubung dengan hari-hari raya itu bapa-bapa menceritakan[3] kepada anak-anaknya tentang segala pimpinan dan berkat Tuhan pada masa lampau, supaya menjadi pelajaran dan penghiburan bagi mereka sekalian pada masa kini.
Ø  Seluruh pendidikan itu bersifat agama: tak ada sebagian jugapun dari segala lapangan hidup manusia yang tidak dipengaruhi dan dikuasai oleh agama. Pendidikan itu mulai dalam masing-masing rumah tangga, dan diteruskan dalam kebaktian-kebaktian umum dan di dalam pengajaran tentang taurat Tuhan. Tuhan sendirilah yang merupakan pusat dan tujuan segala pendidikan masyarakat bangsa Israel.
Ø  Nama-nama tempat di daerah Palestina itupun sering mengajarkan kepada orang Israel tentang pentingnya agama. Misalnya arti gunung-gunung Ebal dan Gerizim. Setelah masuk tanah Kanaan, maka atas perintah Tuhan dari puncak gunung Ebal itu dibacakan kutuk-kutuk bagi segala orang yang tidak taat kepada pimpinan Tuhan dan Taurat-Nya, dan dari atas gunung Gerizim diserukan  berkat-berkat yang dijanjikan kepada sekalian rakyat yang mau mengabdi kepada Tuhan.  Dengan demikian, setiap kali orang Israel kemudian melalui lembah antara kedua gunung itu, mereka diingatkan akan keharusan bagi manusia untuk memilih antara melawan atau menaati Tuhan, menolak atau mengaku kuasa Tuhan atas hidup manusia (bnd. Ul. 11:29; 27:1-26. Yos. 8:30-35)
Pada masa Pembuangan ke Babel:
Ø  Selama masa pembuangan ke Babel, kaum Yahudi makin lama makin sadar akan amanat dan panggilannya. Para katib mereka banyak mencurahkan perhatian kepada kitab-kitab suci bangsanya. Dibangunlah rumah-rumah sembahyang dan sekolah-sekolah agama, tempat diajarkannya kepada jemaat Yahudi itu segala tradisi agama yang telah diserahkan nenek moyangnya berabad-abad lamanya.
Ø  Setelah kembali ke tanah kanaan (tanah air): pembacaan Taurat mulai memegang peranan yang amat penting di pusat hidup keagamaan mereka. Ilmu ketuhanan bertambah-tambah diutamakan; banyak sarja Yahudi yang menyelidiki dan menafsirkan kitab-kitab suci dengan teliti. Sekolah-sekolah dan mazhab-mazhab rabbi yang masyur itu mulai muncul, berkembang dan berkuasa.
Ø  Pada zaman Tuhan Yesus pengajaran agama kaum Yahudi sudah sangat berkurang mutu rohaninya. Penyelidikan dan pengajaran tentang taurat telah bersifat formal dan kaku. Huruf hukum-hukum itu terlampau diutamakan. Pengajaran agama mulai menitik beratkan derajat tinggi kaum Yahudi secara bangsa dan jenis manusia. Jiwa taurat telah menang atas sifat rohani dari agama Israel semula. Katib-kati bersifat congkak. Tetapi kendatipun demikian, pendidikan agama kaum Yahudi itu tetap merupakan dasar dan latar belakang bagi pendidikan agama Kristen di kemudian hari.



2.      Didaktik Gereja

Didaktik, khususnya didaktik agama muncul kapan? Apakah sejak dimulainya sekolah modern atau sebelum dikembangkan sekolah modern sudah ada kegiatan mengajar?

Perjanjian Baru

Tuhan Yesus: Dia memiliki jabatan penebus, dan pembebas dan Guru Yang Agung

Ø  Yesus sebagai Guru Agung:
Keahlian-Nya sebagai seorang guru umumnya diperhatikan dan dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka menyebut Dia “Rabi”. Ini tentu suatu gelar kehormatan, yang menyatakan betapa Ia disegani dan dikagumi oleh orang sebangsanya selaku seorang pengajar yang mahir dalam segala soal ilmu ketuhanan. Sebab Ia mengajar mereka “sebagai orang yang berkuasa, tidak seperli ahli-ahli Taurat yang biasa mengajar mereka (Mat. 7:29)
Yesus mengajar di mana saja: di atas bukit, dari dalam perahu, disisi orang sakit, di tepi sumur, di rumah yang sederhana dan di rumah orang kaya, di depan pembesar-pembesar agama dan pemerintah, bahkan sampai di kayu Salib.
Tuhan Yesus pada waktu mengajar tidak sekolah atau gedung yang tertentu sebagaimana perkembangan sekarang.
Waktu mengajar: Siang-malam, pada setiap saat. Ia bersedia menerangkan jalan keselamatan dan Kerajaan Sorga yang telah dating itu kepada siapa saja yang ingin belajar kepada-Nya.

Cara mengajar:
Biasanya Tuhan Yesus tidak membentangkan sesuatu ajaran dengan menyuruh orang yang mempercayainya itu, tetapi Ia menolong orang yang diajar untuk berpikir sendiri dan menarik kesimpulannya sendiri dari apa yang telah dijelaskan-Nya kepada mereka (Cornelis Vantil memakai gaya mengajar demikian).
Yesus memakai banyak metode dalam mengajar (Metode mengajar). Adakalanya Tuhan Yesus memakai metode: bercerita, sering memakai perumpamaan-perumpamaan, sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yang kemudian menjadi bahan pengajaran-Nya.

Paulus.

Rasul Paulus juga seorang guru yang ulung. Ia benar-benar tokoh penting di lapangan pendidikan agama. Paulus sendiri dididik untuk menjadi seorang rabbi.
 bagi bangsanya. Ia mahir dalam pengetahuan akan Taurat dan ia dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama Yahudi.
Ia mengajar orang Yahudi dan kaum kafir
Paulus mengajar di rumah-rumah tempat ia menumpang, di gedung-gedung yang istimewa, di lorong-lorong kota atau di padang-padang, di atas kapal dan dalam bengkelnya, di pasar dan dalam kumpulan kaum filsuf. Isi pengajarannya yaitu tentang Juru Selamat. Ia mengajar melalui surat-surat kirimannya. Surat-surat Paulus merupakan pengajaran yang tidak ternilai harganya bagi sekalian orang Kristen

Jemaat yang mula-mula

Sejak berdirinya, jemaat mula-mula menjunjung pengajaran Agama (pengajaran rohani). Mereka masih berpaut pada pengajaran Agama Yahudi, tetapi dalam perkembangan selanjutnya mereka membentuk persekutuan tersendiri. Dalam perkumpulan itu mereka berdoa, membicarakan tentang pengajaran dan perbuatan-perbuatan Tuhan Yesus, makan sehidangan dan merayakan Perjamuan Kudus. Sejak turunnya Roh Kudus atas mereka, mereka menjadi Israel baru. Mereka mulai berkhotbah dan mengajar, akibatnya orang bertobat dan bergabung dengan mereka. Orang-orang yang bertobat itu didik dengan seksama (Homrighausen, 2005:8)


5.   Teori  Umum tentang Didaktik

Ø  Pengertian Didaktik

Beberapa pengertian

S. Nasution[4]:
Didaktik berasal dari bahasa Yunani didaskein yang berarti pengajaran dan didaktikos berarti pandai mengajar
Berdasarkan definisi ini, Nasution merumuskan prinsip didaktik yang meliputi: motivasi, aktivitas, peragaan, induvidualitas, apersepsi, lingkungan, korelasi, dan konsentrasi atau integrasi.
Oemar Hamalik[5]:
Istilah didaktik berasal dari kata didasco, didaskein, artinya saya mengajar atau jalan pengajaran atau ilmu tentang mengajar dan belajar.
Dikdatik metodik, dari bahasa Yunani: didáskein yang berarti mengajar, adalah suatu metoda pembelajaran yang mengikuti pendekatan ilmiah atau gaya pendidikan yang konsisten untuk berhubungan dengan pikiran peserta didik. Metoda pembelajaran didaktik sering dibedakan dengan dialektik[6] atau metode Socrates; istilah ini juga sering merujuk pada suatu metoda didaktik tertentu seperti didaktik konstruktivistik.
Didaktik adalah teori pembelajaran dan, dalam arti luas, teori dan praktek penerapan pembelajaran dan belajar. Didaktik metodik merupakan disiplin ilmiah yang berupaya menjawab pertanyaan tentang bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap dapat diajarkan oleh guru kepada siswa. Disiplin tersebut diajarkan pada pendidikan pra jabatan untuk guru di tingkat perguruan tinggi mulai jenjang sarjana sampai tingkat doktoral[7].

Ø  Penggunaan Istilah didaktik di Indonesia dan Pembatasan Didaktik

Kata didaktik tidak asing lagi di dalam dunia pendidikan formal di Indonesia, walaupun kata didaktik bukanlah bahasa Indonesia tetapi kata didaktik berasal dari bahasa Yunani. Para guru, baik guru umum maupun guru agama di Indonesia sudah terbiasa menggunakan kata didaktik untuk menunjuk pada bidang ilmu mandiri dalam disiplin ilmu pendidikan yang  khusus membicarakan secara ilmiah perihal mengajar. Penggunaan kata didaktik awalnya dipergunakan  di Eropa, masuk ke Inodesia melalui pendidik  dari Belanda yang bekerja pada zaman VOC dan Belanda, selanjutnya istilah itu dipakai sampai sekarang[8].
Di Amerika  dan Negara-negara yang mempergunakan bahasa Inggris tidak memakai kata didaktik untuk ilmu mengajar, kata yang dipakai adalah teaching (mengajar), curriculum (rencana pengajaran), dan audio visual aids (alat bantu pengajaran). Ada pula istilah lain yaitu micro teaching dan macro teaching.
Selain istilah-istilah di atas yang sangat berhubungan dengan mengajar, ada pula istilah lain yaitu learning  untuk perbuatan belajar murid. Perbauatan belajar erat sekali hubungannya dengan perbuatan mengajar. Karena itu teaching dan learning satu sama lain saling berkaitan dan saling menunjang. Demikian pula masalah kurikulum dan audio visual aids satu sama lain tidak bisa dilepaskan.
Kalau kita tetap menggunakan istilah didaktik, ini tidak berarti bahwa kita melepaskan atau menyampingkan begitu saja hal-hal yang berkenaan dengan masalah kurikulum, learning, dan audio visual aids. Sehingga didaktik itu sendiri kemudian menjadi landasan berpijak yang kuat dari ilmu kurikulum learning dan audio visual aids itu[9].
Beberapa istilah yang kita kenal di Indonesia berkenaan dengan didaktik adalah sbb:
Ø  Proses belajar mengajar
Ø  Micro teaching
Ø  Macro teaching
Ø  dll

Ø  Fungsi Didaktik

Ada dua fungsi didaktik, yaitu
1.      Fungsi Didaktik dari Segi Ilmu

Ø  Memperkaya ilmu pendidikan: Didaktik awalnya merupakan cabang dari ilmu pendidikan namun dalam perkembangannya berdiri sendiri sebagai satu disiplin ilmu yang berguna dalam pengajaran di sekolah.
Ø  Mendorong kemajuan pengajaran
Ø  Memberikan bahan-bahan yang lebih lengkap bagi ilmu pendidikan
Ø  Menolong guru dalam mendaratkan pengajaran secara baik
Ø  Mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi dll
Ø  Bahan ilmu didaktik memperkaya bahan-bahan yang diperlukan ilmu-ilmu lain
Ø  Menjadi ilmu alat/media untuk menyampaikan ilmu itu kepada peserta didik, khususnya di lembaga pendidikan guru.

2.      Fungsi Didaktik dari segi alat/media
Ø  Berfungsi dalam komunikasi dan interaksi social akan bertambah lancer apabila individu-individu yang berkomunikasi dan berinteraksi itu mampu melakukannya secara baik dan efektif. Contoh, hubungan percakapan antara dua orang akan lebih bergairah apabila orang-orang itu menguasai teknik berbicara yang baik, cara bicara yang didaktis, film yang mempunyai scope dan sequence yang baik akan lebih menarik para penontonnya, lebih berhasil apabila pelatihannya memahami dengan baik ilmu didaktik bagi kemajuan masyarakat sangat besar artinya.
Ø  Perkembangan budaya memerlukan ilmu didaktik. Penyajian seni-seni kreasi budaya kepada khalayak akan lebih menarik dan mudah dipahami oleh para penontonnya, apabila penyajian itu dilakukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk didaktik. Penampilan pameran, wayang golek, sandiwara, drama, dan lain-lain  akan lebih menarik apabila disusun menurut saran-saran didaktis. Semuanya membutuhkan petunjuk-petunjuk didaktis yang tepat.


Ø  Manfaat Didaktik

1.      Guru/Pendidik
Multi fungsi : tidak hanya bermanfaat bagi guru di sekolah saja tetapi juga digunakan di mana-mana (ilmu didaktik dapat digunakan di mana-mana)
2.      Masyarakat
3.      Lembaga dan badan-badan perusahan
4.      Lembaga pemerintahan
5.      Lembaga pembangunan
6.      Lembaga pedesaan
7.      Kemeliteran
8.      Lembaga Agama
9.      Kursus-kursus
10.  Dll
Jadi, guru yang baik, bukan saja harus menguasai spesialisasi ilmunya, akan tetapi harus mengenal proses belajar manusia, cara-cara mengajar, penggunaan alat-alat peraga, tehnik penilaian, dan sebagainya. Ini berarti ang pendidik  harus menguasai ilmu yang menjadi bahan pelajaran (ilmu yang dikuasainya)  dan ilmu didaktik sebagai ilmu tentang  cara mengajarkannya/ilmu cara pemyampaian). Guru yang hanya menguasai bidang ilmunya saja belum tentu mampu membuat murid-muridnya mudah memahami pelajarannya. Dan sebaliknya, guru hanya menguasai ilmu didaktik saja, belum tentu dapat menjadi guru yang baik. Tetapi guru yang baik sudah jelas harus menguasai ilmu didaktik secara baik pula.
Di dalam masyarakat, ilmu didaktik sangat banyak digunakan orang, kendatipun mungkin mereka tidak menyadari bahwa yang digunakannya itu adalah didaktik. Misalnya, seorang lurah memberikan penjelasan kepada , masyarakat desa tentang Bimas, Ipeda, Keluarga Berencana, PKK dll. Ia  harus memberikan ceramahnya sedemikian rupa agar masyarakat pedesaan mudah memahami isi ceramah itu. Usaha demikian sudah termasuk usaha yang bersifat didaktis.
Para ahli penyuluh rumah memberikan pengarahan kepada masyarakat, tentu akan lebih mudah diterima oleh masyarakat itu kalau dia menjelaskan secara didaktis, manajer perusahan mengajar bawahannya dengan baik agar bawahannya itu menguasai ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan oleh perusahan itu. Persatuan pemuda mengadakan studi tur ke berbagai objek wisata untuk mencari pengalaman cara-cara berkemah. Pemerintah mengadakan pertemuan sehingga terjadi diskusi hangat tentang suatu masalah, peragaan dalam keamanan atau latihan peragaan di mana digunakan alat-alat peraga, seperti peta, bak pasir dan sebagainya. Semuanya berlangsung dalam asas-asas dan metode yang dipelajari dalam didaktik. Singkatnya semua kelompok masyarakat membutuhkan didaktik. Lanjut hal. 12 

Kata Kunci:
Didaktik memiliki multi fungsi yaitu ilmu didaktik tidak hanya bermanfaat bagi guru di sekolah saja tetapi juga digunakan di mana-mana (ilmu didaktik dapat digunakan di mana-mana)

Didaktik itu sangat berguna karena
a.       Didaktik memberikan petunjuk tentang membuat perencanaan
b.      Didaktik memberikan petunjuk tentang bagaimana cara membuat tujuan-tujuan yang diinginkan
c.       Didaktik memberikan petunjuk tentang bagaimana cara menyampaikan pengalaman dan pengetahuan dengan cara-cara yang efektif.
d.      Didaktik member petunjuk tentang  cara-cara mempelajari sesuatu dengan berhasil
e.       Didaktik memberikan petunjuk tentang bagaimana cara mengadakan penilaian secara efektif
f.       Didaktik member petunjuk tentang  bagaimana cara membuat suatu program  yang sistematis.
g.      Didaktik memberikan petunjuk tentang bagaimana cara mengadakan pengumpulan informasi yang diperlukan.
h.      Didaktik memberikan petunjuk tentang bagaimana cara menyelenggarakan peragaan atau cara menggunakan audio visual aids
i.        Didaktik memberikan petunjuk tentang bagaimana cara masyarakat memanfaatkan lingkungan social, ekonomi, budaya dll
j.        Didaktik member petunjuk tentang bagaimana cara menyelenggarakan petunjuk seni budaya
k.      Didaktik member petunjuk tentang bagaimana cara  berkomunikasi dan berinteraksi dalam masyarakat
l.        Didaktik member petunjuk  tentang apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat dan orang tua guna membantu berhasilnya pekerjaan sekolah. (Hamalik, 2009:12)
Ø  Objek Didaktik

Objek didaktik adalah situasi pengajaran dengan komponen-komponen yang ada didalamnya. Situasi pengajaran adalah suatu kondisi atau keadaan tertentu di mana terjadi atau berlangsungnya proses belajar-mengajar dan didalamnya terdapat sejumlah unsure/komponen factor-faktor pengajaran.
Situasi pengajaran yang dimaksud di atas seperti: hubungan guru/pendidik dengan peserta didik, situasi pengajaran yang berubah karena factor pribadi guru, kebutuhan anak, kebutuhan masyarakat, tujuan, bahan, alat yang dipakai, dan factor-faktor lain yang menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan kegiatan pengajaran[10].

Ø  Pembagian Didaktik

Didaktik dibagi atas didaktik umum dan didaktik khusus. Didaktik khusus dibagi lagi menjadi metodik dan rencana pengajaran. Metodik juga dibagi lagi menjadi metodik umum dan metodik khusus.
Didaktik umum membicarakan tentang asas-asas mengajar seperti: apersepsi, motivasi, aktivitas, peragaan, dan sebagainya. Metodik umum membicarakan tentang berbagai cara mengajar yang efektif, seperti memberitahukan, bercerita dll. Metodik khusus membicarakan tentang metode-metode mengajar untuk tiap mata pelajaran, seperti metodik ilmu hitung, metodik membaca, metodik ilmu bumi, metode ilmu sejarah gereja, metode pengajaran Bahasa Ibrani dan Yunani, dll. Setiap pelajaran atau mata kuliah memiliki metodiknya sendiri-sendiri[11].
Dalam perkembangan selanjutnya, ilmu didaktik meliputi studi yang luas dalam bidang-bidang sbb:
Prinsip-prinsip mengajar (basic principles of teaching)
Teori dan prinsip-prinsip belajar (Principle of learning activity dan theory of learning). Didalamnya tercakup pula masalah diagnostic kesulitan belajar.
Metodologi pengajaran (methods of teaching)
Metodik khusus, cara mengajar berbagai mata pelajaran
Perencanaan pengajaran (segmen dari studi pengembangan kurikulum)
Media pengajaran (audio visual aids), sekarang berkembang menjadi teknologi pendidikan.
Jadi didaktik dapat dibagi menjadi didaktik umum dan khusus. Isi didaktik umum dan khusus dapat dipaparkan sbb.

6.      Teori Didaktik Umum: Memakai logi yang berbuah dari logi-logi di wilayah pernyataan umum

Ø  Pengertian Mengajar
Ø  Pengertian Belajar
Ø  Guru Yang Baik
Ø  Seni Mengajar dengan hati
Ø  Memompa Tehnik Pengajaran menjadi Guru Kaya
Ø  Motivas Belajar
Ø  Motivasi berprestasi didaktik
Ø  Kurikulum Pendidikan
Ø  Citra Guru/Peranan Guru dalam didaktik
Ø  Metode Mengajar (Metodologi Pengajaran)
Ø  Teori Pembelajaran
Ø  Media Pembelajaran
Ø  Psikologi Pembelajaran
Ø  Filsafat Pendidikan
Ø  Strategi Pembelajaran
Ø  Disain Pembelajaran (Disain Instruksional)
Ø  Sosiologi Pendidikan
Ø  Antropologi Pendidikan
Ø  Taksonomi Pendidikan

7.      Teori Didaktik Khusus

Ø  Kurikulum Mata Kuliah
Ø  Metode Mengajar
Ø  Media Pembelajaran
Ø  Deskripsi
Ø  Silabus
Ø  RPP
Ø  Evaluasi
Ø  Bahan Ajar
Ø  Kontrak Pembelajaran
Ø  Istilah-istilah di dalam proses belajar-mengajar
Pembelajaran
Pengalaman Belajar
Domain Pembelajaran: Kognitif, Afektif, Psikomotorik
Sumber-sumber pembelajaran
Warga Pembelajaran
Peserta didik
Taksonomi Benyamin Bloom
dll

Sistem penilaian:

Tugas Awal                 : 20 %
Tugas Akhir                : 30 %
Praktik Didaktik         : 50 %
Daftra Pustaka:
1.      Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
                                Kristen dari Plato sampai Ignatius de Loyola. Jakarta : BPK, 2002

2.      Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
        Kristen dari Yohanes Amos Comenius sampai Perkembangan PAK di     
        Indonesia. Jakarta : BPK, 1997
3.      E.G.Homrighausen, I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen. Jakarta : BPK, 2005
4.      Andar Ismael, Ajarlah Mereka Melakukan. Jakarta : BPK,
5.      Iris V. Cully, Dinamika Pendidikan Agama Kristen. Jakarta : BPK, 1995
6.      Eli Tanya, Gereja dan Pendidikan Agama Kristen. Cipanas : STT Cipanas, 1999
7.      Tidwel, Pelayanan Kependidikan Gereja. Semarang : STTBI
8.      Divisi PAK STBI, Mengajarkan Pesan-pesan Tuhan. Semarang : STTBI
9.      S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, 2004
10.  Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, 2009
11.  M.Firdaus Zarkasi, Belajar Cepat dengan diskusi Metode Pengajaran Efetif di Kelas.
                                Surabaya  : Indah, t.th. 
12.  W. James Popham, Eva L. Baker, Tehnik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta  : Rineka
                                Cipta, 2005
13.  W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo, 2004
14.  Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara, 2008
15.  Hamsah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara, 2006
16.  Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Rosdakarya, 2006
17.  Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 2006
18.  M. Atwi Suparman, Desain Instruksional. Jakarta : Pusat Antar Universitas, 2001
19.  Dani Ronnie M, Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta : ElekMedia Komputindo, 2005
20.  Amir Tengku Ramly dan Erlin Trisyulianti, Memompa Tehnik Pengajaran Menjadi Guru Kaya. Tangerang : Kawan Pustaka, 2006
21.  Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Tehnologi Pendidikan. Jakarta : Pustekomdiknas, 2004
22.  H. Baharudin dan Esa Nur Wayuni, Teori Belajar dan Pembelajaran.  Yogyakarta : Ar Ruz Media, 2008.
23.  H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Rineka Cipta, 2004
24.  Yonas Muanley, Bahan Ajar Kurikulum PAK : Kurikulum di dalam Alkitab dan Alkitab di dalam Kurikulum.




[1] http://sabda.org/sabdaweb/search/?p=mengajar&s=on
[2] Ayat-ayat Alkitab dari LAI, sedang sistematisasi pencarian kata-kata yang berhubungan dengan mengajar diambil dari sumber: http://sabda.org/sabdaweb/search/?p=Yesus+mengajar&s=on
[3] Masuk metode yaitu metode cerita.
[4] S. Nasution. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar (Jakarta : Bumi Aksara), hlm. 1
[5] Oemar Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar Jakarta : Bumi Aksara), hlm. 8
[6] Metode mengajar dengan gaya Tanya jawab
 [8] Bandingkan Oemar Hamalik.2009. Proses Belajar Mengajar (Jakarta : Bumi Aksara), hlm. 8
[9] Oemar Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar (Jakarta : Bumi Aksara), hlm.8
[10] Umar Hamalik, hlm. 15
[11] Ibid, hlm. 20-21

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Recent Posts

PHOTO GALLERY

Download

BAN

Blogger Tricks

Blogger Themes

Popular post

About Me

Yonas Muanley
Lihat profil lengkapku